Nah dari faktor-faktor diatas membuat sistem pencernaan kita tidak sehat atau bahkan bisa menjadi penyakit, seperti uraian dibawah ini: 1. Parotitis Parotitis disebapkan oleh virus yang menyerang kelenjar ludah sehingga bengkak dan membesar. Penyebap parotitis adalah kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin c 2. 4 Stone Man's disease: tumbuh tulang baru di dalam tubuh. Secara medis dikenal sebagai Fibrodysplasia Ossificans Progressiva (FOP), Stone Man's disease adalah salah satu kondisi genetik yang paling langka, paling menyakitkan, dan paling melumpuhkan. Stone Man's disease menyebabkan muncul pertumbuhan tulang baru menggantikan otot, tendon lesson material | material summary | questions and answers | definitions | types and examples | other information | materi pelajaran | ringkasan materi | pertanyaan SistemReproduksi dapat mengalami kelainan dan penyakit. Kelainan organ reproduksi biasanya menyebabkan ketidakmampuan hamil/infertilitas. Sekitar 10% dari pasangan hasil perkawinan mempunyai problem ini. Hampir 30% infertilitas ini disebabkan faktor pria. Beberapa jenis kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi adalah sebagai berikut. 1. Kortisoladalah hormon yang membantu tubuh merespon stres, mengatur proses metabolisme, dan menjaga tekanan darah. Sindrom Cushing memicu munculnya gejala berupa: Penambahan berat badan. Lengan dan kaki tampak kurus. Wajah bulat. Benjolan lemak di antara bahu. Pertumbuhan rambut berlebihan. Kelemahan otot. Pandangan kabur. Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Gangguan hormon terjadi ketika kelenjar penghasil hormon di dalam tubuh terganggu. Kondisi ini membuat jumlah hormon yang dihasilkan kurang atau justru terlalu banyak, sehingga fungsi organ tubuh tertentu terganggu dan muncul berbagai masalah kesehatan. Gangguan hormon dalam tubuh berpotensi menimbulkan sejumlah penyakit, tergantung hormon atau kelenjar apa yang mengalami gangguan. Misalnya, jika gangguan terjadi pada kelenjar adrenal, Anda bisa mengalami masalah pada tekanan darah, metabolisme, dan fungsi ginjal. Penyakit yang Mungkin Terjadi Akibat Gangguan Hormon Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang umum terjadi karena pengaruh gangguan hormon 1. Sindrom Cushing Kondisi ini terjadi karena kelenjar pituitari terlalu aktif sehingga menyebabkan tubuh terlalu banyak menghasilkan hormon kortisol. Sindrom Cushing bisa disebabkan oleh efek samping obat kortikosteroid dosis tinggi atau jangka panjang, faktor genetik, hingga tumor pada kelenjar pituitari atau kelenjar adrenal. 2. Hipopituitarisme Kondisi ini terjadi ketika kelenjar pituitari tidak mampu memproduksi hormon dengan jumlah yang memadai, sehingga penderitanya mengalami kekurangan hormon. Kekurangan hormon yang dihasilkan kelenjar pitutiari dapat menimbulkan masalah kesehatan yang beragam. Pada anak, hipopituitarisme dapat menyebabkan gangguan perkembangan. Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini berpotensi menyebabkan kemandulan atau infertilitas. 3. Penyakit Addison Penyakit Addison disebabkan oleh berkurangnya hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Penyakit ini bisa menyebabkan penderitanya mengalami beberapa gejala seperti sering kelelahan, mual dan muntah, perubahan warna kulit, tidak tahan terhadap suhu dingin, serta penurunan nafsu makan. 4. PCOS Sindrom Ovarium Polikistik Penyakit ini terjadi ketika fungsi ovarium atau indung telur terganggu dan menyebabkan jumlah hormon di dalam tubuh wanita menjadi tidak seimbang. PCOS merupakan salah satu faktor penyebab kemandulan pada wanita. Penyebab penyakit PCOS belum diketahui secara pasti, namun penyakit ini diduga dapat disebabkan oleh faktor genetik atau kondisi tertentu, seperti kelebihan hormon androgen dan insulin. 5. Gigantisme Penyakit ini umumnya terjadi pada anak-anak. Kondisi gigantisme merupakan penyakit akibat gangguan hormon ketika tubuh anak menghasilkan hormon pertumbuhan secara berlebihan. Kondisi gigantisme membuat anak yang mengalaminya memiliki tinggi badan dan berat badan di atas rata-rata. 6. Hipertiroidisme Hipertiroidisme terjadi ketika kadar hormon tiroksin atau tiroid yang dihasilkan kelenjar tiroid di dalam tubuh sangat tinggi. Hipertiroidisme lebih sering terjadi pada wanita, namun kondisi ini juga bisa dialami pria. Gangguan pada hormon ini akan menyebabkan proses metabolisme tubuh terganggu, penurunan berat badan, gangguan cemas, hingga detak jantung menjadi lebih cepat atau dada berdebar-debar. 7. Hipotiroidisme Hipotiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid terganggu dan tidak bisa menghasilkan cukup hormon. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala berupa tubuh mudah lemas, sembelit, tidak tahan terhadap suhu dingin, sering mengantuk, dan kulit kering. Pada anak-anak, hipotiroidisme dapat menghambat tumbuh kembang mereka. Masih ada beragam penyakit dan kondisi lain yang berkaitan dengan terjadinya gangguan hormon dalam tubuh, sehingga perlu serangkaian pemeriksaan yang seksama untuk bisa menentukan penyakit yang mendasari munculnya gangguan hormon tersebut. Langkah Pemeriksaan dan Penanganan Gangguan Hormon Gangguan hormon merupakan masalah kesehatan yang perlu diperiksa dan ditangani oleh dokter. Untuk mendeteksi gangguan hormon, dokter perlu melakukan serangkaian pemeriksaan yang terdiri dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, tes urine, dan pemeriksaan radiologis seperti foto Rontgen, CT Scan, USG, atau MRI. Setelah jenis hormon yang bermasalah dan penyebabnya teridentifikasi, dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan jenis gangguan hormon yang dialami penderita. Misalnya, pada kasus hipertiroidisme, dokter dapat memberikan obat-obatan untuk mengurangi jumlah hormon tiroid, radioterapi, atau operasi tiroid. Sementara itu, jika gangguan hormon disebabkan oleh tumor, dokter dapat melakukan operasi untuk mengangkat tumor tersebut. Gangguan hormon tidak boleh dianggap remeh. Jika Anda mengalami gejala-gejala gangguan hormon, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. kelainan penyakit sistem hormon yang terjadi ketika kelenjar penghasil hormon dalam tubuh terganggu. Kondisi ini membuat jumlah hormon yang dihasilkan kurang atau bahkan terlalu banyak, sehingga fungsi organ tubuh tertentu terganggu dan muncul berbagai masalah kesehatan. Apa Yang Terjadi Jika Sistem Hormon Terganggu? Gangguan hormonal dalam tubuh berpotensi menimbulkan sejumlah penyakit, tergantung pada hormon atau kelenjar yang mengalami gangguan tersebut. Misalnya, jika gangguan terjadi pada kelenjar adrenal, Anda bisa mengalami masalah tekanan darah, metabolisme, dan fungsi ginjal. Penyakit Yang Mungkin Terjadi Karena Gangguan Hormon Berikut ini adalah beberapa jenis kelainan penyakit sistem hormon dan penyebabnya yang paling sesuai adalah 1. Sindrom Cushing Kondisi ini yang dapat terjadi karena kelenjar pituitari terlalu aktif sehingga menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak hormon kortisol. Sindrom Cushing dapat disebabkan oleh efek samping obat kortikosteroid dosis tinggi atau jangka panjang, faktor genetik, hingga tumor di kelenjar pituitari atau kelenjar adrenal. 2. Hipopituitarisme Kondisi ini terjadi ketika kelenjar pituitari tidak mampu memproduksi hormon dalam jumlah yang cukup, sehingga penderitanya mengalami kekurangan hormon. Kekurangan hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Pada anak – anak, hipopituitarisme dapat menyebabkan gangguan perkembangan. Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini dapat berpotensi menyebabkan kemandulan atau infertilitas. 3. Penyakit Addison Penyakit Addison disebabkan oleh penurunan hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Penyakit ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami beberapa gejala seperti sering lelah, mual dan muntah, perubahan warna kulit, tidak tahan suhu dingin, dan nafsu makan menurun. 4. PCOS Sindrom Ovarium Polikistik Penyakit ini terjadi ketika fungsi indung telur atau indung telur terganggu dan menyebabkan jumlah hormon dalam tubuh wanita menjadi tidak seimbang. PCOS merupakan salah satu penyebab infertilitas pada wanita. Penyebab pasti PCOS belum diketahui, namun penyakit ini diduga disebabkan oleh faktor genetik atau kondisi tertentu, seperti kelebihan hormon androgen dan insulin. 5. Gigantisme Penyakit ini umumnya terjadi pada anak – anak. Kondisi gigantisme adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan hormonal ketika tubuh anak memproduksi hormon pertumbuhan secara berlebihan. Kondisi gigantisme membuat anak yang mengalaminya memiliki tinggi dan berat badan di atas rata – rata. 6. Hipertiroidisme Hipertiroidisme terjadi ketika kadar tiroksin atau hormon tiroid yang diproduksi oleh kelenjar tiroid dalam tubuh sangat tinggi. Hipertiroidisme lebih sering terjadi pada wanita, tetapi juga dapat terjadi pada pria. Gangguan pada hormon ini akan menyebabkan proses metabolisme tubuh terganggu, penurunan berat badan, gangguan kecemasan, hingga detak jantung yang lebih cepat atau jantung berdebar – debar. 7. Hipotiroidisme Hipotiroidisme adalah suatu kondisi ketika kelenjar tiroid terganggu dan tidak dapat menghasilkan cukup hormon. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala berupa tubuh mudah lemas, sembelit, tidak tahan suhu dingin, sering mengantuk, dan kulit kering. Pada anak – anak, hipotiroidisme dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya. Masih terdapat berbagai penyakit dan kondisi lain yang berkaitan dengan terjadinya gangguan hormonal dalam tubuh, sehingga perlu serangkaian pemeriksaan yang cermat untuk dapat menentukan penyakit yang mendasari munculnya gangguan hormonal tersebut. Langkah Pemeriksaan Dan Penanganan Gangguan Hormon Gangguan hormonal merupakan masalah kesehatan yang perlu diperiksa dan ditangani oleh dokter. Untuk mendeteksi gangguan hormonal, dokter perlu melakukan serangkaian pemeriksaan yang terdiri dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, tes urine, dan pemeriksaan radiologi seperti rontgen, CT Scan, USG, atau MRI. Setelah jenis masalah hormon diidentifikasi dan penyebabnya diidentifikasi, dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan jenis gangguan hormon yang dialami pasien. Misalnya, dalam kasus hipertiroidisme, dokter mungkin meresepkan obat untuk mengurangi jumlah hormon tiroid, radioterapi, atau operasi tiroid. Sedangkan jika gangguan hormon disebabkan oleh tumor, dokter dapat melakukan pembedahan untuk mengangkat tumor tersebut. Baca juga Mengenal Sistem Otot Yang Ada Pada Manusia Gangguan hormonal tidak boleh dianggap enteng. Jika Anda mengalami gejala gangguan hormonal, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Apa Ciri Ciri Kelainan Hormon? Ketidakseimbangan hormon adalah suatu kondisi ketika tubuh mengalami kelebihan atau kekurangan hormon tertentu. Menurut Klinik Cleveland, hormon adalah bahan kimia dalam tubuh yang membawa pesan melalui darah ke organ, kulit, otot, dan jaringan lainnya. Setidaknya ada 50 jenis hormon dalam tubuh. Fungsi dari hormon – hormon tersebut adalah untuk mengontrol metabolisme, homeostasis, pertumbuhan dan perkembangan, fungsi seksual, reproduksi, siklus tidur dan bangun, hingga mood. Ciri – ciri kelainan ketidakseimbangan hormon Setiap perubahan kecil pada kadar hormon dalam tubuh dapat berdampak pada kesehatan. berikut beberapa ciri hormon yang tidak seimbang yang harus diwaspadai Suasana hati seringkali memburuk Perubahan hormon seks, terutama estrogen, dapat memengaruhi hormon serotonin, yang mengatur suasana hati. Akibatnya, orang dengan ketidakseimbangan hormon lebih murung, sedih, mudah tersinggung, dan lebih sensitif. Menstruasi yang berat atau sangat menyakitkan. Gangguan hormonal juga dapat menyebabkan tumbuhnya benjolan fibroid di sekitar rahim. Kondisi ini ditandai dengan periode yang sangat menyakitkan atau berat, sering buang air kecil, nyeri punggung bawah, sembelit, dan nyeri saat berhubungan seks. Dorongan seks menurun Ketidakseimbangan hormon juga bisa membuat libido atau gairah seks menurun. Kondisi ini bisa dirasakan baik oleh pria maupun wanita. Untuk itu, penting untuk mengenali Apa ciri ciri kelainan hormon dalam tubuh Anda. Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini. 1. Siklus Haid Tidak Teratur Jarak antara menstruasi seorang wanita dari bulan pertama haid ke bulan berikutnya berlangsung antara 21 – 35 hari. Jika Anda tidak memiliki siklus menstruasi yang sama setiap bulannya, atau jika Anda terlambat beberapa bulan padahal belum memasuki masa menopause, ini bisa menjadi tanda ketidakseimbangan hormon. Kondisi ini bisa terjadi karena kadar hormon estrogen atau progesteron dalam tubuh Anda terlalu banyak atau bahkan terlalu sedikit. Jika Anda berusia 40-50 tahun, ini mungkin terkait dengan gejala menopause. Namun, siklus menstruasi yang tidak teratur juga bisa menjadi gejala masalah kesehatan seperti sindrom ovarium polikistik PCOS. Jika Anda mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur selama beberapa bulan meskipun Anda tidak hamil, sebaiknya bicarakan hal ini dengan dokter Anda. 2. Susah Tidur Progesteron, hormon yang dilepaskan oleh indung telur Anda, seharusnya bisa membuat Anda mengantuk. Jika kadar hormon ini lebih rendah dari biasanya, maka Anda akan sulit tidur. Selain itu, kadar estrogen yang tinggi juga bisa memicu hot flashes dan keringat malam. Gangguan ini dapat menyebabkan Anda terbangun dan sulit untuk tidur kembali. 3. Jerawat Kronis Wajah berjerawat sebelum menstruasi adalah hal yang sangat normal. Sebab, saat itu terjadi perubahan hormonal di dalam tubuh. Namun, jika Anda menderita jerawat kronis yang tidak kunjung hilang, ini bisa menjadi pertanda adanya gangguan hormonal. Kelebihan kadar androgen hormon yang dimiliki oleh pria dan wanita dapat menyebabkan kelenjar minyak bekerja terlalu keras. Androgen juga dapat mempengaruhi sel – sel kulit di dalam dan di juga sekitar folikel rambut Anda. Kedua hal ini juga dapat menyumbat pori – pori dan menyebabkan jerawat. 4. Mudah Lelah Merasa anda mudah lelah adalah salah satu tanda paling umum dari ketidakseimbangan hormon. Misalnya, kelebihan progesteron bisa membuat Anda mengantuk. Demikian juga, jika kelenjar tiroid Anda menghasilkan lebih sedikit hormon tiroid, ini dapat mengurangi energi Anda. Untuk dapat mengetahui kadar tiroid dalam tubuh, Anda bisa melakukan tes darah. 5. Suasana Hati Berfluktuasi Dengan Cepat Perubahan hormon yang dapat menyebabkan suasana hati Anda berubah dengan cepat. Misalnya, dengan hormon estrogen dapat mempengaruhi beberapa bahan kimia neurotransmitter di otak, seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin. Hal ini membuat Anda merasa senang, tetapi satu jam kemudian Anda bisa kesal atau marah hanya karena hal – hal sepele. 6. Perubahan Nafsu Makan Dan Penambahan Berat Badan Saat mood sedang tidak menentu, kadar estrogen dalam tubuh Anda akan menurun sehingga Anda memiliki kecenderungan untuk makan lebih banyak. Kadar estrogen juga dapat mempengaruhi jumlah leptin, yang merupakan hormon penting yang ada dalam pengaturan nafsu makan. Inilah sebabnya mengapa perubahan hormonal dalam tubuh berperan dalam penambahan berat badan. Masalah berat badan yang tidak wajar ini bisa terjadi bahkan jika Anda belum pernah mengalaminya sebelumnya. Stres yang berlebihan dan juga kurang tidur bisa menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko kelebihan berat badan. 7. Sakit Kepala Banyak hal yang bisa memicu sakit kepala, salah satunya adalah ketidakseimbangan kadar hormon dalam tubuh. Khusus bagi wanita, kadar estrogen sangat berpengaruh pada kondisi ini. Selain itu, penurunan kadar estrogen juga menjadi alasan mengapa Anda sering mengalami sakit kepala saat menstruasi. Sakit kepala pada siklus yang sama, bisa menjadi tanda ketidakseimbangan hormon. 8. Vagina Kering Permukaan vagina biasanya basah dan lembab, terutama selama masa subur Anda. Namun, jika tiba – tiba vagina Anda sering kering, ini bisa jadi karena pengaruh hormon estrogen yang rendah. Hormon estrogen membantu menjaga vagina tetap lembab, terlumasi, dan nyaman. Jika kadar hormon ini menurun, salah satu efeknya adalah penurunan produksi lendir dan cairan vagina. 9. Penurunan Gairah Seks Testosteron dapat mempengaruhi gairah seks Anda. Ini terjadi pada pria dan wanita, karena wanita juga memproduksi testosteron. Selain testosteron yang rendah, kadar hormon prolaktin yang tinggi juga dapat mengurangi keinginan untuk aktif secara seksual. Ini ditemukan dalam sebuah penelitian lama yang diterbitkan dalam jurnal Nature. Studi tersebut melaporkan bahwa sekitar dua dari tiga pria yang memiliki kadar prolaktin tinggi dalam tubuh mereka kehilangan minat pada seks dan juga mengalami disfungsi ereksi. 10. Perubahan Pada Payudara Penurunan estrogen pada wanita juga dapat membuat jaringan payudara Anda kurang padat. Sebaliknya, kelebihan estrogen dapat mengencangkan jaringan payudara, bahkan menyebabkan benjolan atau kista. Jika Anda mengalami perubahan pada payudara Anda, ini bisa menjadi salah satu tanda adanya gangguan hormonal. Bicaralah dengan dokter Anda segera jika Anda mengalami salah satu dari perubahan payudara ini. Kondisi ini tidak hanya terjadi pada wanita, tetapi juga pria. Pasalnya, pria memproduksi hormon testosteron sekaligus estrogen dalam jumlah sedikit. Hormon estrogen bertanggung jawab atas karakteristik wanita seperti dengan pembesaran payudara. Ketidakseimbangan hormon yang melibatkan peningkatan estrogen dan penurunan testosteron menyebabkan payudara membesar pada pria ginekomastia. Soal Uji Kompetensi Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Penerbit Erlangga Halaman 395-399 Soal Kelainan penyakit sistem hormon dan penyebab yang paling benar, adalah.... A. gondok disebabkan oleh hiposekresi aldostreron B. gigantisme disebabkan oleh hipersekresi C. akromegali disebabkan oleh hipersekresi somatotropin D. diabetes mellitus disebabkan oleh hipersekresi adrenalin E. Addison disebabkan oleh hiporsekresi insulin Jawaban B. gigantisme disebabkan oleh hipersekresi Pembahasan Gigantisme, akibat kelebihan hipersekresiGH selama remaja sebelum penutupan cakram epifisis yang menyebabkan pertumbuhan tulang panjang berlebihan. Kelainan penyakit sistem hormon dan penyebab yang paling benar, adalah.... A. gondok disebabkan oleh hiposekresi aldostreron B. gigantisme disebabkan oleh hipersekresi C. akromegali disebabkan oleh hipersekresi somatotropin D. diabetes mellitus disebabkan oleh hipersekresi adrenalin E. Addison disebabkan oleh hiporsekresi insulin Jawaban B. gigantisme disebabkan oleh hipersekresi Pembahasan Gigantisme, akibat kelebihan hipersekresiGH selama remaja sebelum penutupan cakram epifisis yang menyebabkan pertumbuhan tulang panjang berlebihan. *Baca buku halaman 373 1. Hipertiroidisme Hipertiroidisme terjadi bila kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroksin. Hormon tiroksin berperan dalam mengatur berat badan, tingkat energi, suhu tubuh, serta metabolisme lemak dan karbohidrat. Hipotiroidisme dapat mempercepat metabolisme tubuh. Alhasil, orang-orang yang memiliki kondisi ini biasanya akan mengalami penurunan berat badan yang tidak disengaja atau detak jantung yang cepat atau tidak teratur. Beberapa gejala lainnya termasuk jantung berdebar, cemas, mudah gugup, gemetar halus pada tangan, serta meningkatnya sensitivitas tubuh terhadap panas. 2. Hipotiroidisme Berbeda dengan hipertiroidisme, hipotiroidisme merupakan suatu kondisi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon yang cukup. Pada awalnya, gejala dari gangguan hormon ini mungkin tidak terasa. Namun, tanda-tandanya akan berkembang dengan perlahan dan bisa memakan waktu hingga bertahun-tahun. Gejala awal meliputi mudah lelah, sembelit, naik berat badan, dan wajah bengkak. Seiring waktu, hipotiroidisme yang tidak diobati dapat menyebabkan obesitas, nyeri sendi, masalah kesuburan, dan penyakit jantung. 3. Sindrom ovarium polikistik PCOS Menstruasi sering tidak teratur? Bisa jadi ini merupakan tanda PCOS. PCOS atau sindrom ovarium polikistik merupakan kondisi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon reproduksi. Normalnya, ovarium akan melepaskan sel telur setiap bulan sebagai bagian dari siklus menstruasi yang sehat. Ketika terjadi PCOS, sel telur tidak berkembang atau tidak dilepaskan selama ovulasi sebagaimana mestinya. Kebanyakan perempuan didiagnosis PCOS di antara usia 20-an dan 30-an. Meski demikian, kondisi ini dapat terjadi pada usia berapa pun setelah pubertas. 4. Diabetes Diabetes merupakan salah satu penyakit akibat gangguan hormon yang paling umum di seluruh dunia. Penyakit ini terjadi karena pankreas tidak menghasilkan hormon insulin yang cukup atau sel tubuh tidak lagi merespons insulin dengan baik. Insulin membantu memindahkan gula dari darah ke dalam sel. Begitu berada di dalam sel, gula diubah menjadi energi untuk digunakan atau disimpan di kemudian hari. Bila jumlah insulin terlalu sedikit atau sel tubuh tidak mampu merespons insulin sebagaimana mestinya, gula akan menumpuk dalam darah. Selain faktor keturunan, diabetes juga bisa dipicu dari kebiasaan sehari-hari, seperti gaya hidup yang kurang aktif atau konsumsi makanan yang tinggi lemak dan gula. 5. Sindrom Cushing Sindrom Cushing merupakan kondisi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak hormon kortisol dalam jangka waktu yang lama. Kortisol juga dikenal dengan sebutan hormon stres karena tugasnya yang membantu tubuh dalam merespons stres. Gejala sindrom Cushing akan terlihat lebih jelas pada orang-orang yang sudah terlalu lama memiliki kadar kortisol tinggi. Beberapa gejalanya yaitu penambahan berat badan, bentuk wajah yang bulat, peningkatan lemak di sekitar pangkal leher, dan adanya punuk lemak di bahu. Pada anak-anak, sindrom Cushing bisa menyebabkan obesitas dan pertumbuhan yang lebih lambat daripada anak-anak sebayanya. 6. Penyakit Addison Penyakit Addison merupakan kondisi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan hormon kortisol dan aldosteron yang cukup. Kondisi ini terjadi karena sistem imun malah menyerang bagian luar kelenjar adrenal, tempat produksi hormon kortisol dan aldosteron. Jika kortisol membantu tubuh merespons stres, aldosteron berfungsi mengatur keseimbangan natrium dan kalium dalam darah. Nantinya, mekanisme ini berpengaruh pada jumlah urine yang dikeluarkan ginjal. Gejala penyakit Addison dapat meliputi sakit perut, perubahan siklus menstruasi yang tidak normal, mengidam makanan asin, dehidrasi, mudah marah, dan tekanan darah yang rendah. 7. Hipopituitarisme Hipopituitarisme timbul ketika fungsi kelenjar pituitari terganggu. Padahal, kelenjar pituitari berperan penting dalam pembentukan banyak jenis hormon. Akibatnya, produksi hormon jadi terhambat. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari berfungsi untuk membantu pertumbuhan tulang dan jaringan, mengatur kerja kelenjar penghasil hormon lainnya, serta mendorong perkembangan reproduksi seksual. Saat fungsi hormon pituitari mengalami gangguan, akan muncul berbagai dampak pada tubuh. Beberapa contohnya yaitu terganggunya fungsi reproduksi, stunting pada anak, dan energi yang berkurang. 8. Gigantisme Gigantisme merupakan pertumbuhan tubuh yang abnormal akibat produksi hormon pertumbuhan yang berlebihan pada masa kanak-kanak. Gejala utama dari gigantisme yakni perawakan tubuh yang besar. Peningkatan tinggi badan anak juga lebih pesat dibandingkan teman-teman sebayanya. Selain itu, gigantisme dapat menyebabkan keterlambatan pubertas, pembesaran ukuran tangan dan kaki, perubahan fitur wajah, pendalaman suara pada laki-laki, serta masalah kulit berminyak. Bagaimana cara mendiagnosis dan mengobati gangguan hormon? Gangguan hormon cukup sulit dideteksi, sebab gejalanya seringkali menyerupai gejala penyakit lainnya. Untuk itu, dokter akan melakukan pemeriksaan khusus, salah satunya dengan tes hormon. Pemeriksaan hormon dapat meliputi uji stimulasi dan supresi. Dalam prosedur ini, dokter akan memberikan hormon dan zat lain yang dapat merangsang atau menghentikan produksi hormon tertentu. Dari hasil pemeriksaan, dokter dapat melihat bagaimana tubuh Anda merespons zat tersebut serta mengetahui ada-tidaknya kelainan pada kelenjar hormon. Terkadang, dokter juga melakukan pemeriksaan lain seperti CT scan, MRI, tes genetik, atau tes darah guna mengetahui kemungkinan tumor atau kanker. Bila perlu, tes urine akan dilakukan untuk memastikan bahwa gejala bukan disebabkan oleh kondisi lain, seperti infeksi atau masalah ginjal. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Anda memiliki gangguan hormon, dokter akan memberikan rencana perawatan yang sesuai dengan kondisi dan tingkat keparahannya. Perawatan dapat meliputi pemberian suplemen penambah hormon untuk mengembalikan kadar hormon tertentu atau obat penekan hormon untuk menghentikan produksi hormon yang berlebihan. Gangguan hormon juga bisa diatasi dengan prosedur operasi. Namun, operasi baru akan dilakukan ketika dokter mencurigai adanya kanker atau jika obat-obatan sebelumnya tidak berhasil memperbaiki kondisi Anda. Untuk pertanyaan atau informasi lebih lanjut seputar gangguan hormon, konsultasikan kepada dokter.

kelainan penyakit sistem hormon dan penyebabnya yang paling benar adalah